Kamis, 10 Desember 2015

isa yang turun di akhir jaman bukan isa baru



Aqidah ahlus sunnah wal jamaah adalah aqidah yang diajarkan oleh Nabi kepada para sahabat kemudian diajarkan kembali oleh para sahabat kepada tabiin dan disampaikan kepada tabiut tabiin sampai kepada para ulama dan akhirnya kepada kita di jaman ini. 
Ahlus sunnah wal jamaah mengimani bahwa nabi isa bin maryam as akan datang di akhir zaman sebagai tanda dari datangnya kiamat  besar. Nash-nash tentang turunnya nabi isa dari langit begitu banyak dan saling memperkuat satu dengan yang lainnya. Namun, seiring dengan semakin menjauhnya manusia dari mengkaji agama membuat keterangan dan penjelasan yang didapatkan oleh kaum muslimin tentang hal ini menjadi sepotong-potong dan tidak utuh yang akhirnya dimanfaatkan oleh orang-orang jahil untuk menyelewengkan nash aslinya sehingga timbullah pemahaman-pemahaman baru yang tidak ada sebelumnya. Pemahaman tersebut sesat dan menyesatkan. Di antara pemahaman tersebut adalah keyakinan bahwa isa yang turun di akhir jaman adalah nabi baru dan manusia baru sebagai mana diproklamirkan oleh ahmad mussadeq, lia eden, mirza ghulam ahmad dan sosok-sosok lainnya yang mungkin  tidak kita ketahui karena tidak terangkat oleh media.
Berangkat dari hal tersebut maka penting bagi FMPAI untuk menyampaikan secara bertahap dan utuh tentang nash-nash yang benar tentang Nabi isa yang turun di akhir zaman
Berikut hadits shohih yang secara terang benderang menjelaskan bahwa Nabi isa yang turun di akhir zaman bukanlah nabi isa dalam wujud manusia  baru tetapi Nabi isa putranya maryam yang dulu yang di angkat ke langit 

أَخْرَجَ اِبْن مَاجَهْ وَأَحْمَد وَصَحَّحَهُ الْحَاكِم عَنْ اِبْن مَسْعُود قَالَ "لَمَّا كَانَ لَيْلَة 
أُسْرِيَ بِرَسُولِ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيَ إِبْرَاهِيم وَمُوسَى وَعِيسَى فَتَذَاكَرُوا السَّاعَة فَبَدَؤُا بِإِبْرَاهِيمَ فَسَأَلُوهُ عَنْهَا فَلَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ مِنْهَا عِلْم، ثُمَّ سَأَلُوا مُوسَى فَلَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ مِنْهَا عِلْم، فَرُدَّ الْحَدِيث إِلَى عِيسَى فَقَالَ: قَدْ عُهِدَ إِلَيَّ فِيمَا دُونَ وَجْبَتهَا، فَأَمَّا وَجْبَتهَا فَلا يَعْلَمهَا إِلا اللَّه" فَذَكَرَ خُرُوج الدَّجَّال، قَالَ: فَأُنْزَل إِلَيْهِ فَأَقْتُلهُ ثُمَّ ذَكَرَ خُرُوج يَأْجُوج وَمَأْجُوج ثُمَّ دُعَاءَهُ بِمَوْتِهِمْ ثُمَّ بِإِرْسَالِ الْمَطَر فَيُلْقِي جِيَفهمْ فِي الْبَحْر ثُمَّ تُنْسَف الْجِبَال وَتُمَدّ الأرْض مَدّ الْأَدِيم (والأَدِيمُ الجِلْد) فَعُهِدَ إِلَيَّ إِذَا كَانَ ذَلِكَ كَانَتْ السَّاعَة مِنْ النَّاس كَالْحَامِلِ الْمُتِمّ لا يَدْرِي أَهْلهَا مَتَى تَفْجَؤُهُمْ بِوِلادَتِهَا لَيْلاكَانَ أَوْ نَهَارًا". 


Artinya, “ ...Ketika Rasululah SAw diisrakan di malam isranya , Pada malam diisro mi’rojkannnya Rasululah SAW oleh Allah SWT, Beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim, Musa dan Isa dan mereka sedang berbincang  tentang hari kiamat.  Dimulai dari ibrahim kemudian mereka bertanya kepadanya menegani hari kiamat tapi ibrahim tidak mengetahuinya kemudian mereka pun bertanya kepada Nabi Musa tapi Nabi Musa juga sama tidak mengetahuinya sehingga pembicaraan kembali ke Nabi sa dan  ia berkata ” sungguh telah diikrakan kepadaku segala hal selain kejadian kiamat dimana kejadiannya hanya Allah yang tahu setelah itu Nabi Isa menyebutkan tentang munculnya Dajjal kemudian berkata nabi isa : kemudian aku diturunkan dan aku membunuhnya...  dan kemudian ia menyebutkan keluarnya ya’zuz dan ma’juz“
Hadits ini dikeluarkan oleh Al hakaim kitab Al Mustadrak dan beliau berkata hadits ini shohih.
Al Haitsami menilai hadits ini shohih dalam mazmauz zawaid, diriwayatkan pula oleh ibnu majah dalam sunannya,  Muhamad ibnu syaibah dalam al mushonnaf, disebutkan oleh al qurthubi dalam tafsirnya. dan oleh ibnu hajar asqolani dalam fathul bari.
Hadits ini diperkuat oleh hadits dalam shohih  muslim dan  musnad imam ahmad dengan redaksi yang cukup panjang dimana dijelaskan ketika dajal sudah muncul maka nabi isa turun di menara putih timjr damaskus untuk membunuh dajjal di pintu lud ( Musnad Ahmad bin hanbal juz 4 hal 181,.Shohih Muslim Juz 4 hal 2250 )
Imam Qurthubi dalam tafsirnya beliau menyebutkan “...Telah berkata sahabat ibnu abbas, juga para tabiin yaitu dhohak, sidi, qotadah bahwa sesungguhnya turunnya nabi isa adalah tanda kiamat karena Allah menurunkannya dari langit menjelang hari kiamat. Sebagaimana pula munculnya dajjal sebagai tanda-tanda kiamat ( tafsir al qurthubi juz 15 hal 105, Darul Kutubil Mishriyah, Kairo, Mesir )

Hadits-hadits tadi  secara terang benderang menyebutkan bahwa isa bin maryam yang turun di akhir jaman sebagai tanda kiamat besar adalah memang Nabi isa putra maryam yang ada di langit yang bertemu dengan Nabi Muhammad SAW ketika isra miraj . Itulah pemahaman para sahabat, para tabiin dan para semua para ulama salaf ( terdahulu ) . Jika mereka memahami demikian kenapa kita membuat pemahaman baru ? Tentunya mereka yang lebih mengerti agama dibanding kita
Jika dikatakan turunnya nabi isa as dari langit tidak masuk akal maka bukankah nabi isa lahir tanpa ayah juga tidak masuk akal ?...Kaum yahudi menuduh maryam berzina karena mereka menganggap bahwa tidak masuk akal seorang perempuan bisa hamil dan melahirkan tanpa adanya proses hubungan suami istri. Tuduhan ini kemudian dibantah oleh Islam bahwa maryam adalah wanita sholihah dan bukan pezina dan memang isa lahir melalui proses yang tidak masuk akal. 
Nabi isa merupakan nabi yang diberikan mukjizat seperti lahir dengan ibunya tanpa disentuh pria sehingga disebut isa bin maryam kemudian bisa bicara waktu masih bayi  ( lihat ali imron ayat 46 ) dan turun dari langit di akhir zaman . Semua mukjizat tersebut hanya bisa diterima dengan logika keimanan bukan dengan logika akal yang terbatas  seperti halnya kaum yahudi