Minggu, 22 Mei 2011

GHULAM AHMAD TANTANG AHLUL HADITS PERANG DOA


MUBAHALAH ( PERANG DOA ) ANTARA
SYEIKH TSANAULLAH DENGAN MIRZAGHULAM AHMAD


Semoga Alloh menyelamatkan kita dari sesatnya akidah ini…
Dengan tindakan amat beraninya itu, wajar kalau akhirnya MGA menuai buah pahitnya sebelum matinya… sebagaimana ditulis dalam sebuah artikel “Akhirkehidupan yang menghinakan” berikutini:
Ajaran Ahmadiyah banyak mendapat penentangan dari para ulama di India. Di antara ulama yang terdepan menentangnya adalahAsy-SyaikhTsana`ullah Al-AmruTasri. Karena geram, Ghulam Ahmad akhirnya mengeluarkan pernyataan pada tanggal 15 April 1907 yang ditujukan kepadaAsy-SyaikhTsana`ullah. Di antarabunyinya:
“…Engkau selalu menyebutku di majalahmu (‘AhluHadits’) inisebagai orang terlaknat, pendusta, pembohong, perusak… Maka aku banyak tersakiti  olehmu… Maka aku berdoa, jika aku memang pendusta dan pembohong sebagaimana engkau sebutkan tentangaku di majalahmu, maka aku akan binasa  di  masa hidupmu. Karena aku tahu bahwa umur pendusta dan perusak itu tidak akan panjang… Tapi bila aku bukan pendusta dan pembohong bahkan aku mendapat kemuliaan dalam bentuk bercakapdengan Allah, serta  aku adalah  Al-Masih  yang  dijanjikan maka aku berdoa agar kamu tidak selamat dari akibat orang-orang pendusta sesuai dengan sunnatullah.
Aku umumkan bahwa jika engkau tidak mati semasa aku hidup dengan hukuman Allah yang tidak terjadikecualibenar-benar dari  Allah seperti mat idengan sakit tha’un, atau kolera berarti AKUBUKANRASUL DARI ALLAH…
Aku berdoa kepada Allah, wahaipenolongku Yang MahaMelihat, Yang MahaKuasa, Yang MahaBerilmu, Yang mengetahuirahasiaqalbu, bilaakuiniadalahpendustadanperusakdalampandangan-Mu dan aku berdusta atas diri-Mu malam dan siang hari, ya Allah, maka matikan aku di masa hidup UstadzT sana`ullah. Bahagiakan jamaahnya dengan kematianku –Amin–.
Wahai Allah, jika aku benard anTsana`ullah di ata kesalahan serta berdusta dalam tuduhannya terhadapku, maka matikan dia di masahidupku dengan penyakit-penyakit yang membinasakans eperti tha’un dan kolera atau penyakit-penyakit selainnya….
Akhirnya, aku berharap dari Ustadz Tsana`ullah untuk menyebarkan pernyataan ini  di majalahnya. Kemudian berilah catatan kaki sekehendaknya. Keputusannya sekarang di tangan Allah”.
Penulis, hamba Allah Ash-Shamad, Ghulam Ahmad, Al-Masih Al-Mau’ud. Semoga Allah memberinya afiat dan bantuan.  (TablighRisalatjuz 10 hal. 120)
Apa yang terjadi setelah berlalu 13 bulan 10 hari dari waktu itu? justru Ghulam Ahmad yang diserang ajal. Doanya menimpa dirinya sendiri.
Putranya Basyir Ahmad menceritakan:
“IbukumengabarkankepadakubahwaHadrat (Ghulam Ahmad) butuhke WC langsungsetelahmakan, lalutidursejenak. Setelahitubutuhke WC lagi. Makadiapergikesana 2 atau 3 kali tanpamemberitahuaku. Kemudiandiabangunkanaku, makaakumelihatnyalemahsekalidantidakmampuuntukpergikeranjangnya. Olehkarenanya, diaduduk di tempat tidurku. Mulailah aku  mengusapnya dan memijatnya. Tak lama kemudian, iabutuhke WC lagi. Tetapisekarangiatidakdapatpergike WC, karenaitudiabuanghajat di sisi tempat tidur dan ia berbaring sejenaksetelah buang hajat. Kelemahan sudah mencapai puncaknya, tapimasihsajahendakbuang air besar. Diapunbuanghajatnya, laludiamuntah. Setelahmuntah, diaterlentang di ataspunggungnya, dankepalanyamenimpakayudipan, makaberubahlahkeadaannya.” (Siratul Mahdi hal. 109 karyaBasyir Ahmad)
Mertuanyajugamenerangkan:
“MalamketikasakitnyaHadhrat (Ghulam Ahmad), akutidur di kamarku. Ketikasakitnyasemakinparah, merekamembangunkanakudanakumelihat rasa sakit yang diaderita. Diakatakankepadaku, ‘Akuterkenakolera.’ Kemudiantidakbicaralagisetelahitudengan kata yang jelas, sampaimatipadahariberikutnyasetelah jam 10 pagi.” (Hayat Nashir Rahim Ghulam Al-Qadiyanihal. 14)
Pada akhirnya dia mati tanggal 26 Mei 1908.
SementaraAsy-SyaikhTsana`ullah tetap hidups etelah kematiannya selama hampir 40 tahun. Demikianlah Allah SubhanahuwaTa’ala singkap tabir kepalsuannya dengan akhir kehidupan yang menghinakan, sebagaimana dia sendiri memohonkannya kepada Allah SubhanahuwaTa’ala.
Kini siapa yang sadar dan bertobat setelah tersingkap kedustaannya?
Sungguh akhir hidup  yang tragis, semoga kita bias mengambil ibroh dari kisah ini, sehingga kita hidup dengan  selamat  sampai akhir hayat, di dunia dan akhirat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar